JAKARTA - Format susunan kabinet mendatang akan mengutamakan kader partai koalisi pemilu. Meski tidak menutup kemungkinan bergabungnya kader di luar partai koalisi.
"Koalisi yang sudah terbangun pada pemilihan presiden dan wakil presiden yang lalu, itu menjadi format utama sebenarnya menyangkut kebersamaan nanti baik di kabinet maupun DPR RI. Namun demikian selalu ada ruang untuk kebersamaan yang lebih luas lagi ke depan, dengan catatan semua harus dijamin keadilannya," ujar calon presiden (capres) Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Selasa (4/8).
"Keadilannya itu ya dalam perjuangannya kemarin, misalnya saya berjuang bersama-sama partai-partai tertentu yang berkoalisi, tentu menjadi pertimbangan utama. Dan andaikata ke depan, ada kebersamaan yang lebih luas, tentu ditata, sekali lagi kuncinya betul betul adil, dan ini sedang bergerak mengalir, saya sangat terbuka terhadap pemikiran-pemikiran yang dapat mendatangkan kebaikan," jelas SBY.
Soal kabinet yang akan datang harus merupakan kabinet kerja, profesional dan bisa menjalankan tugas dengan baik, SBY menyatakan setuju dengan pemikiran itu.
"Meskipun saya juga mendengar jangan sampai menjadi semacam dagang sapi, jangan sampai presiden terpilih didikte oleh parpol-parpol untuk mewadahi jago-jagonya. Saya dengar semuanya. Percayalah pada saatnya nanti, sekarang ini belum," tukas SBY.
SBY juga menuturkan kabinet yang akan datang akan lebih mempertajam fungsinya dari masing-masing departemen dan lebih efektif. Mengenai sistem kabinet, SBY menuturkan sistem yang dianut Indonesia ialah sistem kabinet presidensil, bukan kabinet parlementer. Namun demokrasi yang dianut Indonesia ialah demokrasi multipartai. "Sebenarnya tidak klop benar antara kabinet presidensil dengan demokrasi multipartai," tukasnya
Rembesan Cadangan Minyak Ditemukan di Kabupaten Kep. Selayar
-
SELAYAR -
Dalam rangka untuk mendukung pengembangan daerah dan peningkatan
investasi di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan, Deputi
Koordinat...
12 tahun yang lalu