. Polri tidak Bisa Sendirian Hadapi Terorisme

28 Agustus 2009

Polri tidak Bisa Sendirian Hadapi Terorisme

JAKARTA - Salah satu Ketua Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Adien Jauhari, menyatakan kepolisian tidak bisa sendirian dalam pemberantasan terorisme namun harus melibatkan banyak pihak.
"Klarifikasi Kapolri berupa bantahan itu tentu kami terima dengan sikap serius. Tetapi kami ingatkan, tindakan kontra terorisme oleh Mabes Polri jangan terkesan dilakukan dengan cara one man show. Libatkan juga berbagai elemen masyarakat, termasuk unsur-unsur institusi keagamaan," tegasnya di Jakarta, Rabu (26/8).
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri membantah adanya kebijakan Mabes Polri tentang pengawasan atas kegiatan ceramah keagamaan oleh para dai.
Adien, tindakan berupa pengintaian dan pengawasan terhadap aktivitas dakwah di masjid-masjid merupakan bagian dari tindakan kontra terorisme. "Tindakan ini merupakan langkah sesat pikir dan sesat tindakan. Bahkan ini telah melukai umat. Dan bagi kami, tindakan ini kelihatannya adalah tanggung jawab di luar kewenangan Mabes Polri," ujarnya.
PB PMII, ujar Adien, berpendapat bahwa penanganan terorisme seharusnya dilakukan melalui berbagai pendekatan dengan melibatkan banyak pihak, sehingga tidak perlu ada terkesan Polri bermain sendiri.
Di antaranya pendekatan keamanan dan pembinaan kemasyarakatan serta keagamaan. Khusus pendekatan keamanan, tentu antara lain bisa dilakukan olah aparat yang tergabung dalam Densus 88 Anti Teror Mabes Polri dengan mengedepankan perangkat-perangkat intelijen," katanya.(red)
 
© 2009 Free Blogger Template powered by Blogger.com | Designed by Amatullah |Template Design