YOGYAKARTA--MI: Ratusan orang dari dua kelompok berbeda berunjuk rasa di depan Istana Presiden Yogyakarta dan kantor DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (10/11).
Unjuk rasa di depan Istana Presiden Yogyakarta dilakukan oleh massa pendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat untuk KPK (AMUK).
Sementara itu, aksi di depan gedung DPRD DIY dilancarkan massa pendukung Polri dan kejaksaan yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Jogjakarta (AMJ) dan Koalisi Rakyat Bersatu (KIRAB) Yogyakarta .
Aksi yang digelar berbarengan itu dijaga ketat oleh polisi. Meski demikan, aksi yang dilakukan dua kelompok saling berseberangan dukungan itu berjalan lancar dan damai.
Dalam aksi tersebut AMUK Yogyakarta menyerukan agar negara diselamatkan dengan memberantas korupsi di Indonesia . Mereka juga mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono turun dari jabatan mereka.
"SBY-Boediono harus turun dari jabatan apabila tidak mencopot Kapolri dan Jaksa Agung, tidak menangkap dan menahan Anggodo Widjojo, tidak membongkar kasus Bank Century dan tidak mendukung KPK dalam memberantas korupsi," kata Humas AMUK Suki Ratnasari.
Sedangkan massa pendukung Polri dan kejaksaan meminta upaya penyelamatan penegak hukum (Polri, kejaksaan dan KPK) dari rongrongan pihak manapun. Mereka juga mengimbau agar
masyarakat tidak terprovokasi adanya politik adu domba yang akan melemahkan persatuan dan kesatuan serta mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kita meminta agar aparat penegak hukum diberi keleluasaan melakukan penyidikan serta melanjutkan proses hukum terhadap pimpinan KPK nonaktif Chandra M Hamzah dan Bibit
Samad Rianto," kata Koordinator Aksi La Ode Songko Panatagama.(mi*Red)