BANDA ACEH - Ratusan warga Banda Aceh memadati kuburan masal yang tersebar di Banda Aceh dan Aceh besar, untuk mendoakan para korban tsunami Aceh. Warga juga menggelar doa bersama di sejumlah rumah ibadah.
"Saya setiap tahun ziarah ke semua kuburan masal yang ada, saya tidak tahu keluarga saya dimakamkan di mana,” kata Amridar 48 tahun, warga Punge Banda Aceh, Sabtu 26 Desember 2009.
Amridar kehilangan empat orang anaknya dan ibunya. Saat tsunami menerjang Aceh empat tahun silam, dia bersama suaminya sedang menjalankan ibadah haji di tanah suci Mekkah.
"Sewaktu pulang ke Aceh saya juga sempat cari tahu dimana mereka dimakamkan, tapi tidak ada yang tahu," sebutnya.
Sebagai bentuk berkabung pemerintah Aceh mengimbau warga untuk memasang bendera merah putih setengah tiang di halaman rumah mereka. Warga juga diimbau menggelar doa bersama di rumah ibadah masing masing.
Di Desa Punge Blang Cut, Banda Aceh warga menggelar doa bersama di dekat terdamparnya kapal PLTD Apung milik PLN. Warga terlihat larut dalam doa yang dipanjatkan untuk para korban tsunami Aceh.
Kegiatan serupa juga digelar di tempat lainnya seperti di kawasan Lampulo Banda Aceh. Doa bersama juga dilakukan di dekat kapal nelayan yang tersangkut di salah satu rumah warga.
"Sebanyak 59 orang selamat dalam kapal ini, yang berdoa di sini adalah korban yang selamat dalam kapal itu ," kata Sulaiman salah seorang warga Lampulo.(vv/red)