BOGOR - Sejumlah kiai kultural dari berbagai daerah di Indonesia mendukung pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur (Jatim), KH Salahuddin Wahid, yang kerap disapa Gus Sholah, untuk maju sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2010-2015.
"Cukup banyak kiai kultural NU telah menyampaikan dukungan secara terbuka kepada Gus Sholah dalam beberapa kali pertemuan ulama NU se-Jawa dan Madura beberapa waktu lalu," kata cendekiawan muda NU dari Bogor, Jawa Barat (Jabar) Ahmad Fahir, MSi di sela-sela muktamar ke-32 NU di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (25/3).
Ia mengatakan, Gus Sholah dinilai sebagai pilihan terbaik bagi NU saat ini, dan NU pun membutuhkan sosok pemimpin yang mempunyai visi dan karakter kuat serta ikhlas dalam berjuang sehingga perlu mendapat dukungan untuk memimpin NU di masa seperti sekarang.
Menurut dia, pengasuh Pesantren Darut Tafsir, Kabupaten Bogor, Jabar KH Nu'man Istichory menyampaikan, Gus Sholah sebagai sosok yang memiliki kepedulian terhadap nasib pesantren tradisional (salafiyah).
"Di bawah kepemimpinan Gus Sholah, NU akan bangkit kembali sebagai kekuatan utama masyarakat sipil dengan pesantren sebagai ujung tombaknya," katanya.
Dukungan pada Gus Sholah juga disampaikan oleh KH Sofiyullah, pengasuh Pesantren As-Samadiyah, Bangkalan, Jawa Timur. Ia mengatakan, mayoritas kiai kultural NU mendukung Gus Sholah untuk memimpin PBNU periode 2010-2015.
Kiai-kiai kultural NU dimaksud pada umumnya merupakan pemimpin pesantren besar di lingkungan NU, yakni tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Bengkulu, Sulawesi Selatan, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatra Barat, Papua, dan Kalimantan Selatan.
Pengasuh Pesantren Lirboyo, Kediri, Jatim, KH Idris Marzuki mengemukakan, Gus Sholah merupakan sosok pemimpin NU yang paham seluk beluk pesantren, yang dalam NU notabene sebagai pemangku kepentingan utama. Sedangkan pengasuh Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jatim, KH Nawawi menyebut Gus Sholah sebagai sosok yang ikhlas dan lurus dalam berjuang.
Bahkan, dukungan KH Nawawi tersebut dimuat dalam sejumlah spanduk yang tersebar di arena muktamar, yang berbunyi 'Gus Sholah, pintar, benar, dan kober'.
Dukungan pada Gus Sholah juga disampaikan tokoh senior NU dari Jateng yang juga pengasuh Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang KH Maemun Zubair. Menurut ulama yang akrab disapa 'Mbah Maemun' tersebut, Gus Sholah memiliki kemampuan manajerial yang baik dan kapasitas intelektual yang memadai untuk memimpin NU.
Harapan pada Gus Sholah juga diutarakan oleh KH Daroni dari Bengkulu. Menurut dia, Gus Sholah sebagai sosok yang 'tawaddu' (rendah hati) serta memiliki visi dan karakter kuat dalam membangun NU ke depan.
Sedangkan KH Sanusi Baco, ulama kharismatis Sulsel menyebut Gus Sholah sebagai sosok teguh pendirian dan peduli pendidikan.(mi/red)