Rombongan disambut oleh seluruh pimpinan dan staf beserta para binaan Panti Sosial (penerima manfaat) yang dilayani pada 3 (tiga) panti sosial sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, antara lain PSBK (Panti Sosial Bina Karya ) Pangudi Luhur, PSBN (Panti Sosial Bina Netra) Tan Miyat dan PSTW ( Panti Sosial Tresna Werdha) Budhi Dharma.
Pada saat rombongan Mensos RI akan memasuki Gedung Pertemuan Bakti Sosial, mereka (Rombongan Mensos-red) disambut dengan musik yang dibawakan oleh para siswa Tan Miyat, demikian juga disela- sela acara dalam gedung, para binaan ketiga UPT (PSBK, PSBN dan PSTW) mengisi acara dengan membawakan lagu-lagu yang diiringi musik dan juga pembacaan puisi yang sangat menggugah perasaan para rombongan dan seluruh hadirin dan mengundang simpati dan tepuk tangan para hadirin.
Dalam sambutannya Drs. Tedy Trisnayadi, (Kepala UPT PSTW Budhi Dharma) mewakili ketiga UPT, memaparkan gambaran keberadaan berikut tugas-tugas dan tanggung jawab masing- masing UPT berikut program- programnya serta kendala- kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas pelayanan sosial sehari- hari pada pada ketiga panti social di lingkungan panti social yang terletak di jalan Joyo Martono Bekasi tersebut.
Tedy menjelaskan bahwa tugas utama dari ketiga UPT ini adalah memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial yang bersifat kuratif, rehabilitatif, promotif dalam bentuk bimbingan pengetahuan dasar pendidikan, fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan, resosialisasi bimbingan lanjut bagi para penerima manfaat yang dilaksanakan pada masing masing UPT sesuai dengan bidangnya masing masing.
Para penerima manfaat yang berlatar belakang dari gelandangan dan pengemis atau anak jalanan mendapatkan pembinaan pada PSBK Pangudi Luhur, para Lanjut Usia (Lansia) mendapatkan pelayanan pada PSTW Budhi Dharma, sedangkan para Cacat Netra mendapatkan pembinaan pada PSBN Tan Mi Yat.
Dijelaskan bahwa masing masing panti (UPT) memiliki program tersendiri, antara lain, PSBK Pangudi Luhur memiliki program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial bagi Gelandangan, Pengemis dan Orang Terlantar, PSBN Tan Mi Yat Budhi Dharma menjalankan Program Vokasional Pelayanan Rehabilitasi Sosial dan Program Peningkatan SDM melalui Jalur Pendidikan Formal SLB/ A, sedangkan PSTW Budhi Dharma memiliki program Reguler, Program Subsidi Silang, Program Day Care Services (PHLU) dan Program Home Care.
Untuk menunjang program ketiga panti tersebut, Tedy menguraikan, PSBK Pangudi Luhur memiliki program peningkatan sarana dan prasarana pelayanan rehabilitasi social, PSBN Tan Mi Yat memprogramkan peningkatan sarana dan prasarana pelayanan rehabilitasi social sedangkan PSTW Budhi Dharma memiliki program Kegiatan Ekstrakurikuler.
Tak ketinggalan kendala kendala yang dihadapi oleh tiga panti social itu pun turut dijeskan oleh Tedy Trisnayadi, diantaranya, PSBK Pangudi Luhur setiap tahunnya masih dikhawatirkan oleh pengalaman masalalu, setiap musim penghujan pemondokan dan tempat kegiatan pembinaan para binaan social slalu kebanjiran karena tempatnya yang sangat rendah, selain permasalahan pemondokan yang selalu terancam banjir masih ada kendala yang dirasakan, dimana masih sangat terbatasnya penyerapan atau penyaluran para warga binaan yang telah selesai menjalani masa pembinaan baik melalui transmigrasi dan lapangan kerja lainnya. Selain itu dijelaskan pula, bahwa paket bantuan usaha yang dapat diberikan kepada para binaanpun masih kurang memadai. Dan dari segi tenaga Pembina atau instruktur juga masih kurang, PSBK Pangudi Luhur masih membutuhkan tambahan tenaga yang propesional.
Untuk PSBN Tan Mi Yat terkendala oleh belum adanya pegawai yang berlatar belakang pendidikan psikolog yang sangat diperlukan untuk membantu pembinaan kepada para penerima mamfaat, pegawai yang berlatar belakang Ilmu Pekerjaan Sosial / Lulusan STKS, tenaga guru perbantuan dari Dinas Pendidikan untuk mengajar di SLB/ A juga masih belum mencukupi dan kondisi bangunan gedung panti pun sebagian besar sudah perlu diadakan renovasi.
Sedangkan untuk PSTW Budi Dharma kendalanya adalah, Sarana ibadah Penerima Manfaat yang muslim kurang layak dan tidak proporsional atau tidak seimbang dengan jumlah klien. Sebagian besar klien yang baru masuk belum dapat beradaptasi dengan lingkungan sehingga memerlukan ruang orientasi sebelum ditempatkan di wisma atau pemondokan, Para lanjut usia pun riskan terhadap penyakit, namun ketika harus rawat inap di Rumah Sakit tidak mendapatkan tempat dan tidak mendapatkan perawatan yang semestinya, dengan demikian diharapkan PSTW “Budhi Dharma” Bekasi semestinya dapat memperoleh kemudahan melalui Program Lintas Sektoral. Kendala yang lain adalah Instalasi air yang dimiliki oleh PSTW Pangudi Luhur sebagian besar tidak memadai sehingga kebutuhan air yang diperoleh tidak layak atau masih kurang.
Melalui sambutan yang disampaikan Tedy terungkap bahwa ketiga panti tersebut masih sangat membutuhkan perhatian pemerintah sehingga pelayanan dapat diberikan secara maksimal kepada para penerima mamfaat yang tinggal pada tiga panti social tersebut.
Menanggapi hal tersebut, dalam sambutannya Mensos RI Dr. Salim Segaf Al Jufri, MA (Mensos-Red) menyampaikan rasa penghargaan dan terimakasih yang sedalam- dalamnya, atas pelayanan yang diberikan kepada para Orangtua Lanjut Usia, sehingga dimasa tuanya mereka tetap mendapat kebahagiaan dan perhatian yang tulus. Demikian juga pelayanan, pembinaan dan pembekalan yang diberikan kepada para penyandang Cacat Netra maupun penyandang masalah social yang lain, Anak- anak jalanan, Gelandang pengemis mereka mendapat perhatian dan pembinaan, sehingga mereka memiliki harapan untuk memiliki masa depan yang lebih baik, dan bisa memberikan yang terbaik bagi Bangsa dan Negara kita. Mensos menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasihnya. Semoga pengabdian dan pelayanan Bapak ibu sekalian yang tidak pandang bulu, kiranya mendapatkan balasan yang setimpal dari-Nya. Saya berharap dan berdoa kepada Allah SWT semoga Bapak/ibu selalu diberikan kekuatan, kesabaran dan keuletan, ucapnya.
Mensos juga memaparkan, sesuai arahan
Usai acara di gedung Pertemuan Bakti Sosial dilanjutkan dengan kunjungan Mensos ke tempat pembinaan dan pelayanan pada ketiga panti, Menteri bersama rombongan meninjau tempat para lansia di PSTW Budi Dharma, para mantan anak jalanan, gelandangan dan pengemis pada PSBK Pangudi Luhur dan para Cacat Netra di PSBN Tan Mi Yat. Dalam kesempatan tersebut Menteri melakukan percakapan dengan para penghuni panti, menteri juga meninjau keadaan dan kondisi panti termasuk kesehatan para penghuni pondok serta banyak hal terkait dengan keperluan dan kegiatan para penerima mamfaat pada tiga panti panti social tersebut.
Terlihat para para penerima mamfaat sangat senang dengan kunjungan Mensos, para lansia, cacat netra dan para mantan gelandangan dan pengemis, semuanya nampak bersemangat atas kunjungan menteri tersebut.
Pengamatan Patroli Bangsa yang melakukan peliputan pada kunjungan Mensos di Panti Sosial tersebut, bahwa keadaan ketiga Panti tersebut sangat baik dan bersih juga sangat manusiawi walaupun masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pihak pemerintah seperti yang dipaparkan oleh kepala PSTW Budhi Daharma, Tedy Trisnayadi mewakili tiga kepala panti di Jln Joyo Martono, Bekasi tersebut.(sepmi/rg)